Header AD

Fakta Menarik Seputar Ang Pao dan Legenda di Baliknya

Selamat tahun baru China bagi  yang merayakan, semoga tahun ini dipenuhi banyak berkah, kemakmuran dan kebahagiaan :) Gong Xi Fa Chai, Xin Nian Kuai Le, Wan Se Ru Yi, Sen Thi Cie Khang, Nian Nian Yu YI


Perayaan Imlek atau Tahun Baru China segera tiba. Berbagai hiasan serba merah menghiasi berbagai sudut pertokoan, hiasan naga dan tumpukan emas juga tampak sebagai hiasan. Perayaan Imlek tidak lepas dari tradisi memberi ang pao, Anda pasti sering melihatnya. Yuk belajar sejarah ang pao dan fakta menariknya.

Legenda Ang Pao

Segala pernak-pernik tradisi China tidak pernah lepas dari cerita legenda atau mitos, demikian halnya dengan ang pao. Singkat cerita, pada zaman dahulu kala, saat mendekati perayaan tahun baru, ada makhluk menyerupai binatang besar yang senang mengelus dahi anak-anak yang sedang tidur. Makhluk itu membuat banyak anak menjadi gila. Tidak ingin anak-anak menjadi gila, para orang tua selalu berjaga setiap malam.

Pada salah satu keluarga, ada suami istri yang baru memiliki anak di usia senja. Mereka juga menjaga anak mereka dari makhluk mengerikan itu. Suami istri bermain bersama sang anak dengan kertas merah berisi uang. Lelah bermain, suami istri dan anak mereka tertidur. Saat itulah sang makhluk datang dan hendak mengelus dahi sang bocah.

Suami istri itu terbangun, sayang, tangan makhluk itu sudah sangat dekat dengan dahi anak mereka. Tiba-tiba bungkusan merah berisi koin yang mereka mainkan memancarkan sinar terang, makhluk itu berteriak seolah kesakitan lalu kabur. Sekal saat itu, pada malam terakhir menjelang tahun baru, anak-anak dijaga dengan kertas merah berisi koin yang diberi nama ang pao.

Ang Pao Masa Kini

Benar tidaknya legenda tersebut, ang pao telah menjadi tradisi turun temurun yang memeriahkan tahun baru China. Tradisi ini tetap dipertahankan walaupun disesuaikan dengan perubahan zaman. Dulu, orang tua membagikan ang pao berupa manisan, permen atau makanan. Tetapi seiring berjalan waktu, para orang tua lebih suka memberi uang agar sang anak bisa membeli apa yang dia inginkan.

Tidak seperti salam tempel saat lebaran yang diberikan oleh mereka yang sudah memiliki pendapatan, ang pao harus diberikan oleh orang yang sudah menikah. Bagi warga China, pernikahan adalah sebuah simbol kedewasaan seseorang dan kemapanan, sehingga orang yang sudah menikah dianggap mampu secara ekonomi. Jadi, bila seseorang sudah mapan tetapi dia belum menikah, sebaiknya tidak memberikan ang pao karena dipercaya dapat menjauhkan jodoh.

FAKTA lain seputar ang pao:

Selain diberikan pada anak-anak, ang pao wajib diberikan oleh seorang anak (yang sudah menikah) kepada orang tuanya.
Anak-anak yang sudah menikah tetap boleh menerima ang pao, tetapi hanya dari orang tuanya.
Mereka yang sudah dewasa bahkan mapan tetapi belum menikah, tetap berhak menerima ang pao.
Dalam tradisi China, angka 4 sangat dijauhi karena terdengar seperti pengucapan kata mati. Sehingga, ang pao tidak boleh mengandung angka 4, misal Rp 4000 atau Rp 40.000.
Jumlah uang tidak boleh ganjil.
Sebagai salah satu bagian dari doa, kata-kata yang tertulis pada amplop ang pao sebaiknya yang berhubungan dengan kemakmuran, keberuntungan, panjang umur, kesehatan dan sebagainya.
Tidak ada aturan khusus berapa seseorang harus mengisi ang pao, bisa disesuaikan dengan tingkat ekonomi seseorang.
Dalam tradisi lama, ang pao yang diterima dari orang lain tidak boleh dibelanjakan, karena dianggap sebagai pemberian Dewa Cai Shen (Dewa Uang). Ang pao tersebut sebaiknya disimpan dalam kantong celana atau dompet.
Menarik bukan? Semoga tulisan ini bisa menambah wawasan Sahabat Vemale pada salah satu tradisi keluarga Tionghoa. Terlepas dari itu semua, banyak orang tua yang berpesan, jangan melihat ang pao dari isinya, tetapi lihat dari warna merahnya (lambang keberuntungan dan kemakmuran) serta doa yang diberikan.

Sejarah tradisi dan Aturan memberi Angpao

Agan-agan semua pasti tau yang namanya Angpao bukan?! Angpao/Angpau (kalau bahasa pinyin : hong bao) adalah bingkisan dalam amplop merah yang biasanya berisikan sejumlah uang sebagai hadiah menyambut tahun baru Imlek.

Namun angpau sebenarnya bukan hanya diberikan saat perayaan tahun baru Imlek, angpau juga bisa diberikan saat pesta pernikahan, ulang tahun, pokoknya hal-hal yang bersifat suka cita. Mengapa? Karena angpao melambangkan kegembiraan dan semangat yang akan membawa nasib baik.

Yang sudah boleh memberi ang pao adalah mereka yang sudah menikah, diberikan kepada keponakan, saudara yang lebih muda atau adik. Jumlah uangnya haruslah genap karena kalau ganjil itu berarti ang pao untuk kematian.

Sedangkan angkanya, jika dijumlahkan, haruslah lebih dari 4 atau kurang dari 4, dan sama sekali tidak boleh pas 4, karena 4 dalam bahasa Cina terdengar seperti kata ‘mati’. Kecuali, kalau memang kamu mendoakan agar orang yang kamu beri ang pao itu mati, sih. hehehe…

Angpao Pada Zaman Dahulu

Di zaman dulu, angpao biasanya berupa manisan, bonbon dan makanan. Seiring dengan perkembangan zaman, orang tua merasa lebih mudah memberikan uang dan membiarkan anak-anak memutuskan hadiah apa yang akan mereka beli.

Tradisi memberikan uang sebagai hadiah ini muncul sekitar zaman Ming dan Qing. Dalam satu literatur dituliskan bahwa anak-anak menggunakan uang untuk membeli petasan, manisan, kue-kue. Tindakan ini juga meningkatkan peredaran uang dan perputaran roda ekonomi di Tiongkok di zaman tersebut.

Di zaman dulu, karena nominal terkecil uang yang beredar di Tiongkok adalah keping perunggu (wen atau tongbao). Keping perunggu ini biasanya berlubang segi empat di tengahnya. Bagian tengah ini diikatkan menjadi untaian uang dengan tali merah. Keluarga kaya biasanya mengikatkan 100 keping perunggu buat hadiah mereka dengan harapan mereka akan berumur panjang.

Legenda Angpao

Pada zaman dahulu, ada seekor binatang yang tinggi besar, setiap tahun di malam tahun baru binatang itu keluar mengelus-elus dahi anak-anak yang sedang tidur, anak-anak yang pernah dibelainya akan menjadi gila. Demi keselamatan anak-anak , orang tua menjaga anak-anaknya sepanjang malam.

Berdasarkan legenda di Provinsi Zhejiang, ada sebuah keluarga pasangan suami istri yang baik dan jujur. Mereka baru memperoleh seorang anak diusia senja, sehingga sangat menyayangi anaknya bagaikan benda pusaka. Pada suatu malam tahun baru, agar sang anak tidak diganggu oleh makhluk besar itu, kedua orang tuanya menemani anaknya bermain dengan kertas merah berisi uang, setelah sepanjang malam bermain, karena lelahnya orang tua anak itu tertidur, koin uang yang telah dibungkus dengan kertas merah itu jatuh di samping bantal si anak.

Tidak lama kemudian makhluk itu datang, lalu menjulurkan tangannya menjamah kepala anak itu. Kedua orang tua anak itu terbangun kaget, namun, ingin mencegah juga sudah terlambat, saat itulah tampak bungkusan merah di sisi bantal anak itu memancarkan seberkas cahaya terang dan langsung menyinari makhluk itu dan makhluk itu pun berteriak histeris lalu kabur.

Dalam waktu singkat, orang-orang di seluruh pelosok desa mengetahui peristiwa tersebut dan menganggap bahwa malam hari terakhir ke-30 setiap tahun, dengan kertas merah yang diisi uang dan diletakkan di sisi bantal anak-anak dapat menghalau makhluk itu. Semua orang lalu mengisi uang dengan kertas merah, dan menamakan uang itu sebagai angpao, anak-anak bisa melewati setahun usianya dengan selamat setelah mendapatkan angpao.

Jenis Angpao

Angpao ada dua macam, pertama adalah merajut gambar naga dengan benang berwarna, dan diletakkan di kaki ranjang. Kedua adalah angpao yang telah dibungkus uang oleh orang tua , dan dibagikan kepada anak-anak setelah bersujud mengucapkan selamat tahun baru kepada orang tua.

Angpao adalah pemberian wajib, dan yang berhak memberikan angpao biasanya orang yang telah menikah, karena pernikahan dianggap merupakan peralihan dari anak-anak ke dewasa, dan ada anggapan bahwa orang yang telah menikah dan telah mapan secara ekonomi.

Angpao selain diberikan kepada anak-anak, juga wajib diberikan kepada yang dituakan. Bagi yang telah dewasa, tetapi belum menikah, tetap berhak menerima angpao, hal tersebut dilakukan dengan harapan angpao dari orang yang telah menikah dapat memberikan nasib baik pada mereka, khususnya agar cepat menemukan pasangan hidupnya. Kalau seseorang yang belum menikah ingin memberikan angpao, sebaiknya cuma memberikan uang tanpa amplop merah. Namun tradisi di atas tidak mengikat.

Sekarang ini, pemberikan angpao tentunya lebih didasarkan pada kemapanan secara ekonomi, lagipula makna angpao bukan sekedar terbatas berapa besar uang yang ada di dalamnya melainkan lebih jauh adalah bermakna senasib sepenanggungan, saling mengucapkan dan memberikan harapan baik untuk satu tahun ke depan kepada orang yang menerima angpao tadi.

Makanya, setiap imlek wo te popo (nenek saya) terutama dan keluarga lainnya saat memberi angpao pasti dibilang “jangan lihat isinya ya, lihat arti kertas merahnya”

Gong Xi Fa Chai, Xin Nian Kuai Le, Wan Se Ru Yi, Sen Thi Cie Khang, Nian Nian Yu YI
(Selamat dan sukses, tahun baru yang berbahagia, segala hal bermakna, badan sehat walafiat dan sepanjang tahun memperoleh kelimpahan)
Fakta Menarik Seputar Ang Pao dan Legenda di Baliknya Fakta Menarik Seputar Ang Pao dan Legenda di Baliknya Reviewed by Account Peluru on 18.38.00 Rating: 5

Tidak ada komentar